Anak Muda, Pembaharuan Islam Ada Di Tanganmu

(Gambar dari: http://thedialoguechronicle.com/)
(Gambar dari: http://thedialoguechronicle.com/)

Kamu seorang anak muda. Ceria, dinamis, progresif, tak sabar bergegas mengejar masa depan yang riuh oleh angin perubahan. Tapi kamu juga seorang muslim/ muslimah yang ingin tetap dekat dengan Tuhanmu. Kamu tetap merasa agama adalah bagian yang penting dari kehidupanmu. Jika kamu anak muda yang seperti itu, pernah kah kamu merasa gamang terhadap agamamu? Saat kamu berusaha duduk mendengar kajian dari seorang ustadz atau ulama, pernahkah kamu justru merasa dalam hati kecilmu bahwa ada yang salah? Sedikit-sedikit haram. Sedikit-sedikit dosa. Pernahkah kamu merasa bahwa seolah agama ini, yang katanya relevan untuk segala zaman, justru mengekang dan merantai kakimu? Menyuruhmu membenci sesama, membuatmu merasa was-was, tersisih, dan kaku di tengah duniamu yang semestinya riang penuh warna?

Kalau kamu merasakan kegalauan seperti itu, cukup tahu saja bahwa kamu tidak salah. Agama ini pun juga tidak salah. Lalu mengapa terasa salah? Jawabannya, karena interpretasi yang diajarkan kepada kita sudah usang. Banyak sekali ajaran Islam yang disampaikan kepada kita berasal dari pemikiran abad pertengahan dan kitab-kitab kuning tua yang yang tidak pernah diuji, dipertanyakan, dan ditafsirkan ulang selama ratusan tahun. Mereka diterima begitu saja dan diajarkan kepada kita, generasi masa kini dengan situasi dan pandangan dunia yang tentu sudah jauh berbeda. Para penafsir abad pertengahan itu hidup pada masa ketika dunia mereka belum mengenal konsep-konsep seperti demokrasi, kesetaraan gender, hukum internasional, penghapusan perbudakan, multikulturalisme, dialog kerukunan antar agama, dan nilai modern lainnya.

Padahal, ajaran agama membutuhkan interpretasi baru di setiap masa. Mazhab-mazhab fiqih yang ditulis para Imam di masa lalu semuanya ditulis bukan hanya spesifik terhadap masa hidup mereka, tapi bahkan juga terhadap kota di mana para Imam itu tinggal. Fatwa yang dikeluarkan di Madinah dapat berbeda dengan fatwa yang dikeluarkan di Baghdad dan Kairo meski pada zaman yang sama karena adanya perbedaan situasi dan budaya. Namun ironisnya, akibat globalisasi dan kemudahan pertukaran informasi, hari ini kita dicekoki oleh tafsir-tafsir agama yang sama sekali tidak kompatibel dengan perkembangan masyarakat kita. Kumpulan fatwa yang ditulis ratusan tahun lalu untuk wilayah Jazirah Arab tiba-tiba dibacakan di masjid-masjid kita di Indonesia pada abad 21 ini tanpa memperhatikan perbedaan kondisi sama sekali. Inilah yang membuat agama Islam kadang terasa salah dan meresahkan.

Yang dibutuhkan agama kita hari ini adalah para mujaddid atau pembaharu. Dan seperti yang kita ketahui bersama, anak muda lah pembawa obor perubahan itu. Anak muda lah yang di sepanjang sejarah mengguncang dinasti-dinasti tua yang tak mau berubah. Anak muda lah yang dari masa ke masa merebut kekuasaan dari para diktator dan membuka gerbang pembebasan. Maka anak muda juga lah yang akan merebut mimbar-mimbar kolot penuh kebencian itu dan menggantinya dengan suara baru dalam nama Tuhan kita yang maha pengasih lagi maha penyayang. Iya, kamu dan semua teman-temanmu. Masa depan agama ini ada di tanganmu.

Sumber : https://islamreformis.wordpress.com/2015/01/18/anak-muda-pembaharuan-islam-ada-di-tanganmu/

Komentar

Postingan Populer